Oleh: K.H. Ansori, S.P. | Sekretaris Dewan Dakwah Lampung
SUNGGUH patut disyukuri minat dan kesiapan (ekonomi) orang Islam Indonesia untuk umroh selalu meningkat.
Pada tahun 2024 data Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) tercatat 1,4 jt orang berangkat umroh. Catatan pemerintah Saudi 1,8 jt orang Indonesia berangkat Umroh.
Dari data ini dapat dibaca ada 400rb atau 22% orang jamaah umroh Indonesia berangkat umroh tanpa melalui travel resmi.
Berangkat umroh tanpa travel Resmi inilah yang biasanya sering bermasalah; dan rawan penipuan.
Akan tetapi bisa saja jamaah umroh berangkat tanpa travel resmi ini terlayani dengan baik, dan biasanya terjadi karena menggunakan sistem kekerabatan, pertemanan atau komunitas yang biasanya sudah sangat saling mengenal dan saling percaya.
Kemudian pihak yang membimbing atau yang mengajak sudah punya akses dan pengalaman A sampai Z seluk beluk per-umrohan; tiketing pesawat, visa, hotel, tranportasi dll.
Namun ini juga sangat beresiko jika Pemimpin atau yang mengajak hanya sedikit tahu tentang per-umrohan, atau masih coba-coba, istilah Lampungnya Bani-bani Uba (nekat). Hal inilah yg sering terjadi jamaah gagal berangkat, atau jamaah tak dapat hotel, jamaah tak dapat tiket pulang dan akhirnya jamaah tertipu.
Semoga Jamaah Umroh masing-masing menemukan travel terbaik untuk membantu mengantarkan beribadah Umroh. (*)