Keluarga Besar Poros Wartawan Lampung Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H

BANDAR LAMPUNG, (SA) — Dalam semangat kebersamaan dan ketulusan ibadah, Keluarga Besar Poros Wartawan Lampung menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah kepada seluruh umat Muslim di mana pun berada. Hari besar ini dimaknai sebagai momentum pengorbanan, keikhlasan, dan pengabdian yang menjadi pondasi moral dalam menjalani kehidupan sosial dan profesi, termasuk dalam dunia kewartawanan.

Ucapan disampaikan langsung oleh Ketua Umum Poros Wartawan Lampung, Junaidi Ismail, didampingi Sekretaris Umum Magel Hen, Bendahara Umum Jamal, serta seluruh jajaran organisasi.

“Idul Adha bukan sekadar ritual, tetapi simbol dari cinta dan kepatuhan kepada Allah SWT. Nilai-nilainya sangat relevan dengan tugas wartawan sebagai penjaga nurani publik, mengabarkan kebenaran tanpa pamrih, dan berkorban waktu, tenaga, bahkan rasa nyaman demi menyuarakan suara yang tak terdengar,” ungkap Junaidi Ismail. Jumat (6/6/25).

Dalam suasana penuh syukur ini, Poros Wartawan Lampung mengajak seluruh insan pers, khususnya di Lampung, untuk menjadikan Idul Adha sebagai momen reflektif. Bukan hanya memperkuat keimanan secara personal, tetapi juga memperteguh komitmen profesi bekerja dengan integritas, menyampaikan fakta, dan membangun peradaban melalui tulisan.

“Sama seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang memberikan teladan tentang keikhlasan, wartawan juga harus siap mengorbankan ego, kepentingan pribadi, dan godaan dunia demi menjaga marwah jurnalistik,” ujar Magel Hen.

Bendahara Umum, Jamal, menambahkan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus menjadi wadah yang mendukung profesionalisme sekaligus spiritualitas dalam dunia pers.

“Kami ingin wartawan tetap berakar pada nilai-nilai religius, sebab iman dan tanggung jawab moral akan menjadikan karya jurnalistik lebih bermakna dan berpihak kepada kebaikan,” katanya.

Poros Wartawan Lampung juga menyerukan semangat berbagi dalam Idul Adha ini. Seperti filosofi dari ibadah kurban, berbagi rezeki dan kepedulian kepada sesama adalah cara konkret mewujudkan ukhuwah dan keadilan sosial.

Ucapan ini bukan sekadar bentuk seremonial, tetapi juga peneguhan bahwa pers adalah bagian dari denyut nadi umat. Wartawan adalah penjaga suara kebenaran yang tidak pernah lelah menebarkan cahaya, terutama di zaman yang sering kali dipenuhi kabut informasi dan disinformasi.

“Semoga kita semua, baik wartawan maupun masyarakat umum, diberi kekuatan untuk meneladani semangat kurban dalam kehidupan sehari-hari. Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H. Semoga Allah menerima amal ibadah dan pengorbanan kita semua,” tutup Junaidi Ismail. (*)